Sebuah cinta ibarat pohon, jika ia dibiarkan maka akan
kering dan layu, jika ia disiram dan dirawat maka ia akan tumbuh dengan lebat,
berbuah dan memberi manfaat. Sebuah cerita yang saya baca didalam buku
membangun surga dirumah semoga bermanfaat. Suatu ketika ada seorang ayah yang
mulai bosan dengan rumah tangganya. Kehidupan keluarga yang ada hanya sebuah keributan
tanpa ada kasih sayang, istrinya pun setiap kali meminta cerai kepadanya,
hingga perasaan mereka pun menjadi hambar. Seorang ayah ini pun memutuskan
untuk mencari kebahagiaan diluar rumah, dan mulai menabur benih cinta disana.
Tapi apa yang ia tabur tak memberikan apa yang ia harapkan. Lantas ia pun mulai
bertanya; Pernahkah ia merasakan kebahagiaan setiap kali ia menabur benih cinta
diluar rumah? Ataukah hal itu hanya fatamorgana?
Petualangan hawa nafsunya pun mulai ia hentikan karena tak
memberikan ketenangan dan kebahagian. Ia pun mulai memikirkan keluarganya dan
ia pun mulai membenahi keluarganya. Awalnya ia melakukan sesuatu yang sangat
Ringan, Ia mulai mendengarkan keluh kesah istrinya, ia mulai dengan menanyakan
kabar istrinya, ia yang memulai meminta maaf jika ada pertengkaran. Singkat
cerita sang ayah ini pun menemukan apa yang sudah lama hilang didalam dirinya
dan mampu merajut untaian-untaian mutiara yang sudah mulai terlepas satu
persatu.
Wahai ayah, Cinta itu bukanlah sesuatu yang hadir dengan
tiba-tiba dan hilang begitu saja. Tapi cinta itu ada karena dihadirkan.
Dihadirkan dengan ilmu dan usaha. Janganlah engkau hancurkan keluargamu sendiri
dengan acuh tak acuh dengan permasalahan yang ada. Dengan menyerahkan seluruh
permasalahan keluarga dipundak istri saja. Istri anda adalah makhluk yang
lemah, makhluk yang kuat jika anda ada bersamanya. Bangunlah keluarga bersama
istri anda, hingga keluarga anda mampu memberikan manfaat yang lebih luas
karena kebahagian rumah tangga anda.
Penulis : Abu Umar
Sumber : Membangun Surga Di Rumah Kita
Follow Ig : @ummuwaabuumar
Blogspot : ummuwaabuumar.blogspot.com