Monday 12 October 2015

3 Tipe Anak yang Sering Alami Kecelakaan

Anak sering alami kecelakaan saat bermain, misalnya terjatuh, terluka atau mungkin yang lebih parah?
Anak usia batita memang sangat rentan mengalami kecelakaan saat bermain ataupun saat sedang beraktivitas. Di usianya yang kurang dari 3 tahun, keinginan untuk bereksplorasi sangatlah besar akan tetapi sayangnya mereka belum mengerti dan mengantisipasi bahaya yang mungkin muncul. Berbekal rasa penasaran yang tinggi mereka bisa melakukan apa saja untuk mendapatkan keinginannya misalnya naik ke atas meja atau tangga yang berbahaya. Di saat itu pula mereka sedang senang-senangnya mengasah kemampuan fisik yang sedang berkembang seperti berjalan, berlari ataupun melompat.

Walaupun kecelakaan saat bermain hampir pernah dialami oleh setiap anak, ada beberapa anak yang lebih sering mengalaminya. Berikut 3 tipe anak yang lebih rentan terhadap kecelakaan :

1. Anak yang impulsif
Seorang anak yang impulsif biasanya senang melakukan sesuatu yang penuh dengan resiko. Ia tidak berhati hati dan senang coba-coba, misalnya ketika belajar merangkak-berdiri-berjalan ia melaluinya dengan cepat sebelum ia mahir dalam 1 tahap perkembangan. Lain halnya dengan anak yang melalui tahap perkembangan lambat tapi pasti, ia akan menguasai tahap sebelumnya dulu hingga mahir baru ia menuju tahap berikutnya. 

2. Anak yang "pemakan segala"
Seorang anak dengan tipe "pemakan segala" akan dengan cepat mengambil benda asing dan memasukkannya ke dalam mulut. Efeknya berbahaya karena ia akan tersedak. Lain halnya dengan anak yang berhati-hati ia akan mengamati dulu benda asing di sekitarnya sebelum memasukkan ke dalam mulut. Ada juga anak yang indera perasanya sangat peka sehingga bisa membedakan plastik atau logam/benda yang bukan makanan
 

3. Anak yang mudah lepas dari pengawasan/mudah beradaptasi
Seorang anak yang mudah beradaptasi di lingkungan baru akan lebih mudah lepas dari pengawasan orang tuanya. Ia lebih sering mengalami kecelakaan karena kita belum mengetahui keamanan tempat tersebut.


Pada prinsipnya kita sebagai orang tua perlu mendukung fase tumbuh kembangnya agar optimal dan biarkan ia aktif. Hal terpenting adalah memastikan area sekitar aman untuk bermain.Selain itu kita juga perlu mengetahui penyebab yang semakin mendukung kecelakaan pada anak. Salah satunya yaitu kurang tidur bisa membuat anak lebih mudah alami kecelakaan karena pada saat itu gerak motorik kasarnya menurun/meningkat tak terkendali, gerak motorik halusnya menjadi tidak cermat, kurang konsentrasi, menjadi kurang waspada dan lambat bereaksi terhadap bahaya. Jam tidur yang cukup untuk anak-anak < 3 tahun (12-14 jam) dan anak > 3 tahun (11 jam).

Hal-hal yang perlu kita perhatikan yaitu:

1. Jangan anggap remeh
Kemampuan anak kadang berkembang sangat pesat,misal tadinya mungkin ia belum bisa membuka pintu kamar mandi atau dapur tetapi saat ini sudah bisa

2. Dampingi saat bermain
Kehadiran kita untuk mengawasi anak saat bermain juga penting. Pastikan area ia bermain masih dalam jangkauan pengawasan kita

3. Waspada 
Kewaspadaan perlu untuk melihat apakah ada benda yang berpotensi untuk menimbulkan bahaya di sekitar area bermain anak

4. Amankan rumah/area eksplorasi anak
Pastikan peralatan dan ruangan di rumah aman untuk mereka bermain (lihat disini)


 Gambar (buzzfeed.com)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

No comments:

Post a Comment