Friday 23 October 2015

Sifat Dasar Anak yang Tersirat Dalam Al Quran (Bagian 1)

# Membutuhkan Perlindungan dan Bimbingan Orang Tua #

"...dan katakanlah : Wahai Tuhanku, berilah rahmat kepada mereka berdua sebagaimana mereka telah melindungi dan membimbingku semasa kecil"
 (QS. Al Israa : 24)

Setiap anak yang terlahir ke dunia ini sangat membutuhkan perlindungan dan bimbingan dari kedua orang tuanya. Saat mereka belum dapat melakukan segala sesuatunya sendiri, kedua orang tuanyalah yang menjadi tumpuan. Perlindungan secara fisik ialah memberinya nafkah berupa makanan, pakaian dan tempat tinggal. Seorang bapak yang menjadi pemimpin dalam keluarga memiliki kewajiban untuk memberikan nafkah. Islam sangat mulia, setiap jerih payah seorang bapak dalam mencari nafkah bagi keluarga itu bernilai ibadah di mata Allah SWT seperti sabda Rasulullah berikut :


"Sedinar yang diberikan di jalan AlLah, atau untuk membebaskan budak, dan untuk dishadaqohkan kepada orang miskin atau untuk nafkah keluarga, pahalanya lebih besar yang diberikan sebagai nafkah keluarga"
 (HR. Muslim dari Abu Hurairah)

Perlindungan orang tua yang sesungguhnya dalam kehidupan anak tidaklah terbatas perlindungan fisik semata. Seorang anak juga membutuhkan perlindungan non fisik yang mungkin seringkali terlupakan oleh kita. Perhatian dan kasih sayang yang tulus adalah kunci utama untuk membangun hubungan yang baik dengan anak. Seorang anak berharap orang tuanya dapat menjadi tempat bercerita dan tempat untuk memberikan bimbingan serta nasehat ketika ia mengarungi kehidupan.

Perlakuan orang tua yang dilandasi dengan kasih sayang akan mempengaruhi sikap anak saat dewasa kelak. Bila ia terbiasa diperlakukan dengan penuh kasih sayang ia akan menjadi pribadi yang juga penyayang terhadap sesama. Sejak ia lahir kita sudah bisa menumbuhkan ikatan kasih sayang dengan cara berikut ini :


1. Menjadikan proses persalinan sebagai saat berharga
Perjuangan seorang ibu ketika melahirkan tidaklah mudah, karena rasa sakit yang teramat sangat itulah kelahiran seorang anak menjadi lebih bermakna. Perjuangan selama kehamilan dan melahirkan membuat ikatan emosi antara ibu dan anak lebih cepat terbentuk sejak awal. Seorang ibu yang meninggal ketika melahirkan dapat dikatakan syahid seperti sabda Rasulullah saw :

"Mati syahid ada tujuh selain yang terbunuh di jalan Allah : orang yang  mati karena thaun, syahid. Orang yang mati tenggelam, syahid. Orang yang mati karena ada luka parah dalam perutnya, syahid. Orang yang mati terbakar,, syahid. Orang yang mati karena tertimpa benda keras, syahid. Dan wanita yang mati sementara ada janin dalam kandungannya". 
(HR. Abu Daud 311 dishahihkan Al Albani)

Dalam sebuah penelitian diketahui bahwa rasa sakit itu bermanfaat untuk menyiapkan seorang ibu mengemban tanggung jawab yang lebih besar yaitu mengasuh anak. 


2. Memberikan ASI 
Allah SWT telah menciptakan ASI sebagai makanan pertama seorang bayi yang baru lahir. Begitu banyak manfaat yang diperoleh ketika seorang ibu memberikan ASI bagi anaknya. Perintah untuk menyusui telah tercantum dalam firman Allah :

"Dan ibu-ibu (sebaiknya) menyusui bayinya selama dua tahun penuh, bagi siapa yang ingin menyempurnakan susuan
(QS. Al Baqorah : 233)

3. Menggendong
Rasulullah saw telah menunjukkan bahwa menggendong bisa membuat hubungan orang tua dan anak semakin dekat sehingga memudahkan kita ketika memberikan nasehat. Rasulullah sangat perhatian terhadap anak anak tdak hanya cucunya yan digendong tetapi anak anak lain pun juga seperti yang dikisahkan berikut:

"Ketika Rasulullah saw datang ke Mekah, ia disambut olah anak anak bani Muthalib. Maka Rasulullah menggendong salah satunya di depannya dan yang lain di belakangnya "
 (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas)

Gambar (beautyislam.tumblr.com)





Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

No comments:

Post a Comment